Perjalanan spiritual kali ini yang saya tuju adalah candi kendalisodo keberadaan candi
kendalisodo itu berada di lereng gunung Pawitra tepatnya di puncak bekel ,sebelum mulai naik ke atas kami mandi dulu di petirtaan jolotundo dan mengambil airnya 5 liter sebagai bekal di perjalanan kemudian kami mulai naik melewati jalan setapak di samping kanan candi jolotundo menyusuri jalan setapak dan ketemu pertigaan kalau lurus ke puncak pawitra kalau ke kiri menuju puncak bekel yang saya tuju ke kiri mengikuti aja jalan setapak itu perjalanan sekitar 4 jam baru sampai di candi kamah 2 kami istirahat sejenak dan melakukan meditasi di candi kamah 2 waktu meditasi turun hujan grimis akhirnya sukma saya kembali ke raga untuk memindahkan barang2 kami di bawah pohon hujan semakin deras dan di situ tidak ada tempat berteduh akhirnya saya memakai jas hujan untuk melanjutkan perjalanan ke candi kendalisodo medan mulai menanjak drastis saat menanjak tiba - tiba hujan berhenti kemudian saya turun lagi ke candi kamah melanjutkan meditasi lagi saat masuk candi kamah mulai turun hujan lagi firasat saya mungkin kita tidak boleh di sini lalu saya naik lagi dalam perjalanan hujan berhenti lagi kemudian saya melanjutkan perjalanan sekitar 2 jam baru nyampai candi kendali sodo bangunanya sangat rapi, mega dan utuh lokasinya bersih biasanya sering orang yang datang ke situ soalnya lokasinya bersih.
relief di candi kendalisodo masih tertata rapi dan utuh bayangkan uda berapa tahun ya mulai dari zaman kerajaan sampai sekarang ini.
setelah itu kami mendirikan tenda dan membuat kopi sambil menikmati alam yang sejuk malam mulai larut suara adzan dari kampung terdengar mulailah saya mengambil sajadah dan bertayamum untuk mendirikan sholat suasana gelap gulita dan hembusan angin sangat kencang sholat di atas gunung hati lebih tenang setelah selesai sholat saya berdzikir dan selesai dzikir baru bermeditasi menikmati alam dan melepaskan sukma dari raga di situ saya melihat sosok kera putih , hanoman dan resi kera putih biasanya turun ke jolotundo di hari tertentu untuk minum airnya dan mandi kata beliau begitu saat saya berinteraksi sedangkan hanoman di situ merupahkan tempat bersinggahnya saat mengawal eyang semar naik ke atas khayangan, resi itu merupahkan perwujudtan hanoman saat hanoman menyempurnakan ilmunya dengan sebutan resi mayangkoro.
kami olah intersksi dengan beliau dan meminta ilmu ghoib dari nya jawabanya sangat lama seolah olah tidak mau memberikanyanya akhirnya saya kembali ke alam padang yaitu alam nyata.
Tepat pukul 00.00 saya mulai meditasi lagi nah meditasi yang ini berbeda caranya saya meditasinya naik di candi kendalisodo dan di dekat situs lingga yoni yang bentuknya seperti lambang dewa siwa.
sebelum meditasi saya membakar dupa terlebih dahulu tujuannya membakar dupa itu hanya sebagai shodakhoh saja terhadap makluk Allah yang ghoib kalau sesama manusia biasanya manusia itu melakukan syukuran dengan tumpeng yang makan manusia maka di beri nasi kalau kita tujukan kepada makluk Allah yang ghoib maka hanya dengan cara membakar dupa saja karena gondo arum dupa itu makanan makluk Allah yang ghoib. setelah bakar dupa baru membaca " Assalam mualaikum salam niat insun shodakoh sekul arum wangi ambune kangge makluk Allah yang ghoib yang ada di candi kendalisodo" baru dupa di taruh di bawah selanjutnya bermeditasi untuk melepas sukma lagi setelah sukma lepas dari raga saya bertemu dengan dewa siwa beliau berada di atas lingga yoni kemudian saya memperkenalkan diri dan minta ilmu ghoib selang beberapa detik beliau pergi ke atas lalu saya mengikutinya di alamnya di sana saya di wejang berbagai ilmu ghoib dan cara penggunaanya salah satunya ada ilmu khusus penghancur jin yaitu ilmu sukma geni jadi sukma kita menjadi geni dan semua jin yang dekat dengan sukma kita beliau langsung pergi jauh kalau tidak pergi langsung hancur, ilmu pagar wojo merupahkan ilmu pagar badan supaya selamat dari marabahaya apapun secara ghoib maupun nyata, dan juga saya di bekali senjata - senjata ghoib mulai dari senjata trisula weda, cemeti geni, mustika ular.
nah setelah selesai di wejang saya turun kembali ke raga saat selesai meditasi yang saya rasakan di tubuh malah ringan tanpa beban seperti kosong. setelah itu saya turun dan kembali ke tenda lagi ngopi dulu dan tiba di pukul 03.00 saya bermeditasi lagi di dalam goa saat melepaskan sukma saya melihat banyak para prajurit zaman dahulu saya amati saja dan di belakangnya ada raja yang naik ke atas candikendalisodo untuk ritual beliau menyiramkan air di situs lingga yoni dan upacara ritual saya hanya mengamati saja.
selesai ritual raja itu menemui saya dan beliau memberikan jubanya yg di pakai itu sambil bilang jagalah jubah ini gunakanlah saat terdesak saja dengan cara memanggilnya.
kemudian rombongan raja itu pergi dan saya mengakhiri meditasi saya selanjutnya saya beristirahat di tenda.
pagi tiba saya terbangun pukul 05.00 dan melakukan sholat subuh dulu setelah sholat menikmati alam di sekitar lalu meditasi lagi pukul 08.00 di depan relief tiba2 terlihat sosok hanuman di depan saya nah sosok hanuman yang ini berbeda dengan kemarin kalau yang ini hanumanya sangat tinggi besar kemudian saya berinteraksi dengan beliau maka beliau merubah wujudnya normal kembali setara dengan manusia dan beliau bilang aji pemangku jagad saya di terangkan dan di beri ilmunya serta cara pengunaanya setelah selesai saya kembali ke alam nyata. kemudian saya bikin mie goreng dan kopi setelah makan selesai tenda kita packing untuk turun ke jolotundo.
perjalanan dari jolotundo ke candi kendalisodo 6 jam turunnya cuma 4 jam nyampai di jolotundo dan mandi di jolotundo setelah itu pulang.
fenomena yang saya alami selama di candi kendalisodo itu kenyataan bukan khayalan, halusinasi dan bayangan.
bila anda ingin tau ilmunya silahkan menghubungi kami.
