Napak tilas di candi wesi
Candi wesi berada di gunung Arjuno dalam ketinggian 2.150 Mdpl. jalur menuju candi wesi
jalannya setapak kayaknya tidak ada perawatan / jarang di datangi orang untuk menuju candi wesi jalurnya dari sepilar belok kanan , sebelum menuju candi wesi di kiri jalan ada sendang derajat. nah sendang drajat itu merupahkan sumber air terakhir yang ada di gunung arjuno, sebelum sampai di candi wesi belok kiri menuju werkudoro tapi yang saya tuju adalah di candi wesi , setelah sampai di candi wesi pukul 17.00 wib sy sempatkan unt berfoto dulu sbg dokumentasi.
setelah malam tiba hawa dingin mulai menyengat di tulang tetapi saya tidak merasakan hal itu karena saya buat api ungun untuk masak nasi dan mie dulu biar badan stabil dan bertenaga.
sekitar pukul 22.00 wib saya naik di atas candi wesi suasana sangat gelap gulita tdk ada penerangan cahaya sama sekali meskipun saya membawa head lamp tp tidak saya nyalakan biar situasi murni.
Kemudian saya membakar dupa sebelum meditasi di candi wesi, tujuan membakar dupa adalah kita menghormati makluk Allah yang ghoib yang berada di sekitar candi wesi dan bershodakoh dengan makluk Allah yang ghoib beginilah tata caranya " Assalam mualaika ya ghoib kulo berniat shodakhoh ngango gondo arum iki arane wangi ambune kangge makluk Allah yang ghoib yang ada di lokasi ini." kemudian dupa di taruh di bawah baru bermeditasi.
angin semakin kencang, hawa dingin semakin dingin dan pikiran memikir yang tidak2 karena saya sendirian di sana, lalu saya menenangkan hati sampai bisa " Ning " baru tidak ada pikiran yang aneh- aneh, tidak merasakan hawa dingin sama sekali, selang beberapa menit dari sebelah kanan datanglah dua sosok berbentuk manusia yang depan wajahnya sangat tampan berwibawa dan memakai mahkota berwarna kuning ,memakai kalung seperti di kerajaan,pakaiannya berwarna orange sedangkan yang di belakangnya berpakaian warna kuning memakai mahkota wajah lebih bersinar , saat saya memperkenalkan diri beliau memperkenalkan diri juga yang depan pandu yang belakang krisna, kemudian saya diam saja lalu beliau memberikan wejangan budi pekerti , setelah berdialog panjang lebar lalu beliau pandu naik ke atas candi sedangkan krisna menghilang barulah seekor naga berwarna kuning emas melingkari candi wesi.
beliau bilang bahwa energi di sini cenderung kadigdayaan untuk saat ini dulunya energi di alam sini sangat damai, banyak manusia yang datang ke sini mencari untuk kepentingan pribadinya kemudian sy jawab apakah boleh saya murnikan kembali kekuatan yang ada di sini supaya bisa kembali normal kembali seperti dulu lagi saat Allah menciptakan alam disini pada awalnya.
setelah beliau setuju lalu saya murnikan kembali mulai dari tanah, batu, tanaman, udara, hewan,kayu,kain,candi supaya kembali murni lagi seperti dulu dulunya.
setelah pemurnian maka makluk Allah di sekitar mulai dari golongan jin, ruh, tanah,tanaman,udara,api,batu,daun,dll berbicara Alhamdulillah saya bebas, terimahkasih bantuan panjenengan saya uda tidak terikat lagi dengan manusia saya uda murni kembali.
pemurnian ini saya lakukan seperti halnya manusia saat di hari idul fitri manusia mengalami pemurnian yaitu kembali suci seperti bayi yang baru lagir kembali ini berlaku kepada manusia lalu bagi makluk Allah yang lainnya bila tidak di murnikan kasihan beliau.