Manusia adalah makluk Allah yang di ciptakan lebih sempurna daripada makluk yang lainnya, dikatakan manusia berarti unsurnya meliputi jasad, ruh dan sukma bila semuanya ada di dalam raga itu yang dinamakan manusia yang sempurna.
Manusia memiliki ghoib yang alami bukan isian / tempelan melainkan murni pemberian Allah , ghoib itu yang di namakan ruh dan sukma , ruh itu tidak bisa keluar dari raga karena uda di nas Allah menempati raga tugas utama ruh adalah memberikan kehidupan bagi raga , jadi ruh itu terikat dengan raga bila manusia meninggal maka ruhnya bebas dari ikatan dengan raga sehingga ruh bebas dan kembali kepada Allah, sedangkan sukma itu jiwanya manusia sehingga bisa bebas keluar masuk ke raga manusia , tugasnya sukma adalah menjadikan raga untuk sempurna adanya sukma maka manusia memiliki jiwa.
Raga manusia bisa mengeluarkan aura itu ada 2 macam pristiwa yaitu
1. Aura alami yang di keluarkan oleh raga di antaranya
- manusia memiliki jiwa yang baik dengan tulus , sabar, penyayang maka aura yang keluar adalah
aura pengasihan bila seseorang memandang wajahnya maka wajahnya segar, ceria, yang dekat
dengannya merasa damai.
- Manusia yang memiliki jiwa yang terlalu ambisi, emosian, keras maka aura yang di keluarkan
adalah perusak , wajahnya sangat kusam, matanya selalu melotot, ucapanya selalu keras,
seseorang yang dekat dengannya merasa tidak nyaman rasanya ingin bertengkar terus.
2. Aura isian ada beberapa faktor diantaranya yaitu
- Faktor azimah , manusia yang membawa jimat , mahabah. sabuk. gembolan dll maka aura
alamiahnya kalah dengan aura isian kenapa kok bisa kalah karena jiwanya yakin dengan jimat
yang dia bawa sehingga yang dominan muncul adalah aura jimat itu aura itu bisa memancar
seluruh tubuh berbagai macam warna tergantung jimatnya yang dia bawa karakter auranya apa
maka warnanyapun juga berbeda.
- Faktor gemblengan , manusia yang di gembleng yang memasukkan sesuatu kedalam tubuh
misalnya air di asmak di suruh minum, gotri, wojo disuruh nelan, kertas raja di telan , dll maka
aura ini lebih besar daripada aura jimat karena di masukkan kedalam tubuh sedangkan jimat
hanya menempel di raga saja, aura yang dikeluarkan sangat besar bahkan kekuatanya
bisa di tes ,nah aura alamiahnya jadi non aktif / kalah dengan aura gemblengan tadi tetapi
aura alamiahnya
kekal tidak bisa hilang sedangkan aura dari isian itu bisa hilang suatu saat nanti.
- Faktor lelaku, manusia yang lelaku pastinya memiliki aura lebih besar lagi
karena menyatu kedalam darah daging lelaku itu bisa melalui dzikir secara istiqomah
puasa maka aura yang ada di dalam raga memancar sangat besar aura alamiahnya
jadi non aktif kalah dengan aura lelaku tetapi aura alamiahnya tidak bisa hilang.
Aura itu ghoibnya manusia karena tidak memiliki raga sifat aura isian dan alami tentu saja berbeda kalo aura isian bila kita uda tidak mengasah lagi maka auranya meredup lama kelamaan hilang kalo aura dari jimat bila kekuatan jimat itu hilang maka auranya juga hilang lalu aura alamiahnya yang muncul lagi karena jiwa anda menganggap jimat ini tidak berfungsi lagi, sedangkan aura dari gemblengan juga bisa hilang karena ada masanya , aura lelaku juga bisa hilang tetapi sulit hilangnya karena ada ikatan batinniah antara jiwa anda dengan aura lelaku itu maksudnya saat anda lelaku memohon kepada Allah dan saat anda uda gak lelaku lagi menganggap bahwa aura itu hilang maka anda juga memohon lagi kepada Allah untuk di hilangkan aura itu.
Aura alamiahnya kekal bila kita memanfaatkan aura alamiah kita maka kita asah dengan cara meditasi di dalam meditasi itu kita memaksimalkan ghoibnya manusia yang kita sebut dengan sukma jadi raga uda tidak kita gunakan lagi kita menggunakan sukma , caranya dengan meditasi melepas sukma kita melalang buana ke berbagai alam mulai alam bawah, alam tengah dan alam atas sukma bisa menembusnya semua , kita bisa melihat makluk Allah yang ghoib serta alam ghoib hanya dengan ghoibnya manusia saja tanpa ada bacaan doa / dzikir.